10 Cara Meningkatkan Kecepatan Website

Meningkatkan kecepatan websiteDisamping estetika desain suatu website, kecepatan tampilnya website juga menjadi salah satu faktor yang harus anda perhatikan. Sebab faktor ini menjadi penentu betah tidaknya seorang user ‘bermain’ di website anda. Bayangkan jika website anda terlalu lama ditampilkan, tentunya user akan meninggalkan website anda.

Bagi pelaku bisnis online, anda tidak hanya kehilangan visitor, tapi juga calon costumer potensional. Mesin pencari seperti Google bahkan juga memprioritaskan faktor kecepatan website ke dalam penentu ranking halaman pada hasil pencariannya. Nah, bagi anda yang mulai menyadari betapa pentingnya kecepatan website, berikut 10 poin optimasi yang mungkin bisa membantu meningkatkan kecepatan website anda. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Minimalkan loading konten jika memungkinkan

Contohnya saja website galeri gambar. File gambar biasanya identik dengan resolusi yang besar dan berat diloading. Hal ini bisa memperlambat kecepatan halaman website anda, tampilkan saja thumbnail tersebut, dengan teknik Ajax, kita bisa menampilkan ukuran asli dari gambar tersebut. Teknik development ini disebut juga dengan lazy loading.

2. Pergunakan file external untuk CSS & JavaScript

Daripada menggunakan Css atau JavaScript yang sebaris dengan halaman index, lebih baik buatkan file tersendiri untuk mereka. Sebab, menggunakan CSS yang sebaris dengan kode halaman website bisa menambah waktu render dari halaman tersebut. Dengan memiliki file CSS utama, anda membuat browser melakukan kerja yang lebih sedikit dalam merender halaman. Ketika browser sudah mengetahui bahwa semua style yang tercantum pada file CSS utama harus diaplikasikan pada seluruh website.

3. Pergunakan sistem cache

CMS yang populer seperti WordPress memiliki plugin cache, contohnya: WP-SuperCache, yang bisa mengubah halaman dinamis menjadi file HTML statis untuk mengurangi beban penggunaan proses server. Jika anda menggunakan Wordpress, anda bisa mencoba plugin ini.

4. Hindari image resize di HTML

Jika sebuah gambar aslinya berdimensi 1280x900px, namun anda membutuhkan 400x280px, lebih baik jika anda melakukan resize gambar menggunakan sebuah image editor seperti Photoshop daripada menggunakan attribut width dan height dari HTML (contohnya img width=”400” height=”280” src=”myimage.jpg”). Karena dengan atribut HTML, sebuah gambar yang besar walaupun telah diresize ukuran filenya tetap besar. Maka sesuai dengan ukuran filenya, waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan file tersebut jga menjadi lebih lama.

5. Berhentilah menggunakan gambar untuk menampilkan teks

Bukan hanya karena teks yang tercantum pada gambar tidak bisa dibaca oleh mesin pencari, dan menjadi sama sekali tidak berguna untuk SEO, melainkan juga semakin banyak gambar artinya semakin berat tampilnya halaman website anda. Jadi bagaimana, masih bersikeran untuk menggunakan gambar ntuk menampilkan teks?

6. Optimasi ukuran gambar dengan menggunakan format file yang tepat

Dengan memakai format file yang tepat untuk gambar, anda bisa mengoptimasi ukurannya tanpa kehilangan kualitas gambar yang bagus. Sebagai contoh, kecuali anda menginginkan efek transparan yang ditawarkan oleh format PNG, format JPG bisa menampilkangambar yang berkualitas fotografis dengan ukuran file yang lebih kecil.

7. Optimasi cara anda menulis kode

Cek di sekitar source code anda. Apakah anda benar-benar membutuhkan semua tags yang anda tulis di sana atau bisakah anda menggunakan CSS untuk menggantikan tags-tags tersebut? Sebagai contoh, di samping menggunakan tags <h1><em>Heading Website</em></h1>, anda bisa menggunakan CSS untuk membuat heading website menjadi italic dengan mengganti font style propertinya. Menulis kode dengan efektif tidak hanya mengurangi ukuran file HTML anda, namun juga membuatnya menjadi lebih mudah dikembangkan.

8. Letakkan JavaScript di bagian akhir dokumen anda

Suatu keputusan yang baik jika anda memiliki situs yang melakukan loading JavaScript pada akhir halaman. Hal ini membuat browser akan merender semua baris kode dengan cepat sebelum mulai ke bagian JavaScript. Sebab cara kerja JavaScript sendiri adalah memblok semua kode dibawahnya dari proses render sebelum JavaScript selesai di download. Maka jika memungkinkan, letakan JavaScript selesai di download. Maka jika memungkinkan, letakan JavaScript tepat sebelum tag closing dari <body> pada dokumen HTML anda.

Selain 8 tips yang bisa anda kembangkan dari sisi website, berikut ada 2 tips yang bisa anda implementasikan pada sisi server.

9. Pergunakan sistem Content Delivery Network (CDN)

Kecepatan website juga dipengaruhi oleh jarak lokasi user dari web server anda. Semakin jauh, maka semakin panjang perjalanan transmisi datanya. Dengan memiliki konten yang dibaca oleh berbagai tempat yang strateis, anda bisa memperpendek jarak transmisinya. Inilah fungsi layanan yang disebut CDN. Contoh layanan ini adalah MaxCDN (www.maxcdn.com) atau Amazon S3 yang bisa anda temukan pada http://aws.amazon.com/s3.

10 Server yang tepat untuk target market anda

Jika website anda menggunakan konten berbahasa Inggris dan ditujukan untuk market internasional, maka menjadi pilihan yang pintar jika anda menggunakan server US untuk shared hosting anda. Sebab server US menggunakan jalur internasional sebagai jalur utama untuk tansmisi datanya.

Sehingga jika user mengakses menggunakan koneksi internet yang merouting ke jalur internasional, maka website akan ditampilkan dengan lebih cepat. Selain kecepatan akses, beberapa servis yang terpengaruh dengan pemilihan server ini antara lain: Search engine Yahoo dan Google, akses Opera Mini dan BlackBerry yang melakukan kompresi pada server mereka, dan berkirim terima email ke Ymail atau Gmail yang notabene menggunakan jalur internasional.

Demikian beberapa faktor optimasi yang mempengaruhi kecepatan website. Bagaimana dengan website anda? Perlu diperhatikan disini bahwa milidetik sangatlah penting dan berarti bagi kelangsungan website anda dimata pengunjung anda. Maka, selamat mengoptimasi website anda Smile

1 komentar: